+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Artikel UBB

Universitas Bangka Belitung's Article
02 Juni 2023 | 10:57:38 WIB


Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung


Ditulis Oleh : Nurmala Dewi



(Mahasiswi Sosiologi Universitas Bangka Belitung)

Nganggung merupakan tradisi lokal masyarakat melayu yang telah membudaya sejak lama dan dapat dikatakan sebagai salah satu identitas diri dan ciri khas dari  masyarakat melayu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Nganggung sering juga disebut dengan “Sepintu Sedulang” yang berarti setiap satu pintu rumah membawa satu dulang yang berisi makanan dan ditutup dengan penutup dulang,yaitu Tudung Saji (warisanbudaya.kemdikbud.go.id, 01/01/2010). Tradisi ini umumnya dilaksanakan untuk menyambut pelbagai hari besar keagamaan islam seperti Muhharam, Maulid Nabi Muhammad SAW, Nisfu Syaban, Ruah , Idul Fitri, Idul  Adha , dan sebagainya. Dalam pelaksanaanya, tradisi nganggung ini memiliki makna yang sangat luas, dimana di dalamnya terkandung tiga unsur yang meliputi unsur religi, sosial, dan budaya. Dilansir dari tribunnewswiki.com ( tribunnewswiki.com 27/08/2020) Makna utama dari tradisi nganggung adalah sebagai wujud semangat gotong royong yang bertujuan mempererat tali silahturahmi antar masyarakat melayu yang ada di Bangka Belitung sehingga terciptanya suatu kondisi masyarakat yang rukun dan tentram.


Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bangka Belitung No. 4 tahun 2017 (jdih.babelprov.go.id 28/05/2017) kebiasaan atau adat istiadat budaya Bangka harus  diberdayakan, dibina, dilindungi, dan dilestarikan. Mengacu pada perda No.4 tahun 2017, tradisi nganggung merupakan adat istiadat sehingga sudah seharusnya dilestarikan. Namun, berdasarkan pengamatan penulis terhadap realitas yang terjadi di lapangan adalah tradisi nganggung telah mengalami kepudaran. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya generasi muda di pelbagai daerah terkhusus di pulau Bangka yang tidak mau lagi ikut serta dalam kegiatan nganggung. Selain itu, tradisi nganggung dihadapi persoalan baru akibat dampak dari globalisasi, dimana dalam pelaksanaanya tradisi nganggung yang seharusnya “identik” dengan menggunakan dulang dan tudung saji,kini telah mengalami pergeseran dengan menggunakan kotak makan.


Persoalan menggantikan dulang dengan menggunakan kotak makan sangat mengancam eksistensi tradisi nganggung, ditambah penggunaan kotak makan sudah menghilangkan unsur budaya dari tradisi nganggung karena didalam Peraturan Bupati Bangka nomor 4 tahun 2017 (jdih.bangka.go.id 20/02/2017) menyebutkan bahwa tudung saji, dulang, dan nganggung merupakan satu kesatuan dan tidak bisa dipisahkan. Dilihat dari sudut pandang antropologi dan sosiologi, pergeseran penggunaan dulang menjadi kotak makan memberikan pelbagai dampak seperti hilangnya identitas asli budaya nganggung, hilangnya rasa kepemilikan budaya benda oleh masyarakat melayu terutama generasi muda lunturnya upaya pelestarian dulang dan tudung saji di masyarakat melayu Bangka Belitung,kemudian melemahnya atau berkurangnya kebersamaan interaksi para orang-orang yang mengikuti kegiatan tradisi nganggung,karena penggunaan kotak ini menyebabkan orang langsung membawa pulang makanan yang didapatkan sehingga hal ini menyimpang dari penerapan tradisi nganggung yang sesungguhnya. Oleh karena itu, untuk mengatasi persoalan diatas diperlukan revitalisasi budaya yang didukung oleh peran pemerintah daerah dan masyarakat melayu Bangka Belitung.


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), Revitalisasi adalah proses, cara, perbuatan menghidupkan atau menggiatkan kembali atau dapat penulis simpulkan Revitalisasi Budaya ini adalah upaya atau cara yang dilakukan untuk menghidupkan suatu tradisi atau budaya yang hampir punah. Banyak upaya yang dapat dilakukan untuk merevitalisasi tradisi nganggung di Bangka Belitung, salah satunya adalah melalui pendidikan. Perlunya pelajaran muatan lokal yang diajarkan kepada generasi muda dibangku sekolah. Pembelajaran ini bertujuan untuk memasukkan pengetahuan dasar dan pengalaman dalam melaksanakan tradisi nganggung di sekolah. Diharapkan dengan diadakannya pelajaran muatan lokal di setiap sekolah yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung para siswa dapat sadar dan mengenal identitas dan ciri khas budaya daerah serta munculnya rasa memiliki dan bangga terhadap elemen budaya benda yaitu dulang dan tudung saji yang menjadi ciri khas dari  Bangka Belitung.


Selain muatan pendidikan lokal di bangku sekolah, adanya keikutsertaan generasi muda dalam melaksanakn tradisi nganggung di setiap masjid adalah suatu keharusan. Hal ini didasari karena ciri khas pelaksanaan tradisi nganggung adalah dengan membawakan makanan dari setiap rumah dengan menggunakan dulang dan tudung saji menuju masjid. Peran pemerintah dan masyarakat terutama orang tua sangat dibutuhkan  untuk memastikan generasi muda mengenal dan ikut serta dalam setiap acara tradisi nganggung.Hal ini dikarenakan ilmu pengetahuan serta pengalaman yang telah diajarkan dan didapatkan di bangku sekolah akan hilang jika tidak diterapkan secara langsung di kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Persoalan-persoalan diatas merupakan persoalan yang harus segera di tangani dengan cara harus adanya upaya Revitalisasi untuk mengatasinya, karena hilangnya eksistensi tradisi Nganggung berarti sama halnya juga hilangnya "identitas" yang dimiliki Bangka Belitung.Peran pemerintah,masyarakat,dan generasi kedepan sangat dibutuhkan dalam upaya Revitalisasi ini karena kita semua tentunya tidak mau identitas Bangka Belitung hilang kedepannya. Jadi penulis berharap tulisan ini dapat memberikan kesadaran bahwasanya perlunya upaya Revitalisasi Budaya Nganggung.Jangan biarkan Sepintu Sedulang menjadi Sepintu Sekotak. (Artikel telah dimuat di intrik.id tanggal 26 Mei 2023)

 



UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi

Hybrid Learning dan Skenario Terbaik

NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN

Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu

PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN

Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi

Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB

TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA

TATAP MUKA

Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai

MENJAGA(L) LINGKUNGAN HIDUP

STOP KORUPSI !

ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)

KARAKTER SEPERADIK

SELAMAT BEKERJA !!!

ILLEGAL MINING

Pers dan Pesta Demokrasi

PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

GENERASI (ANTI) KORUPSI

KUDETA HUKUM

Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit

NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU

Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???

Memproduksi Kejahatan

Potret Ekonomi Babel

Dorong Kriminogen

Prinsip Pengelolaan SDA

Prostitusi Online

Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers

JUAL BELI BERITA

POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka

Budidaya Ikan Hias Laut

Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu

KEPUASAN HUKUM

JANGAN SETOR KE APARAT

JAKSA TIPIKOR SEMANGAT TINGGI

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka

GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)

Berebut Kursi Walikota

Kenalkan Bangka Belitung dengan Foto !